BacaJuga; Rakyat Tolak DOB, DPR RI Harus Cabut "UU-DOB" Karaniya Metta Sutta Menggugah Nurani Kemanusiaan; Kisah Meme Buddha Rupang yang Menggelitik Hati Kasusmahasiswa Kuningam alias ADJ (26), yang nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri mendapat komentar dari Anggota DPRD Kuningan. Kasus mahasiswa Kuningam alias ADJ (26), yang nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri mendapat komentar dari Anggota DPRD Kuningan. Kamis, 7 Oktober 2021; Cari. Berikutini ada lima fakta terkait kasus seorang PNS yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri kembali terjadi di Kabupaten Kuningan. Berikut ini ada lima fakta terkait kasus seorang PNS yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri kembali terjadi di Kabupaten Kuningan. Minggu, 28 November 2021; Cari. Network. Tribunnews.com; 5MNs. Endang 56, warga Dusun Manis Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ditemukan tewas di rumah kediamannya. Endang diduga tewas akibat gantung diri. Andry Kuningan, – Dalam sehari ini, dua orang ditemukan tewas diduga gantung diri dengan lokasi berbeda di Kabupaten Kuningan. Masing-masing korban yakni Endang 56, berjenis kelamin laki-laki, warga Dusun Manis Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Nana Suryana 35, berjenis kelamin laki-laki, warga Dusun Wage Desa Bayuning Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa atas nama Endang ditemukan pada Sabtu 11/5 sekira pukul WIB siang di atap rumahnya, oleh keponakan korban yakni Ero 43. Sementara mayat Nana Suryana ditemukan oleh ibunya yakni Sumiah 55 didalam kandang ayam miliknya, pada Sabtu sekira pukul WIB pagi tadi saat hendak memberi pakan Kramatmulya, Iptu Junaedi kepada mengatakan, Sabtu 11/5, motif korban sendiri jika berdasar keterangan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menahun. Hanya saja, kemungkinan akibat depresi karena sudah lama tidak bekerja.“Jadi korban Pak Endang ini meninggal diduga karena gantung diri. Pada saat keluarga naik keatas rumah dengan tujuan mengambil papan, itu tiba-tiba dilihat ada orang yang tergantung dengan seutas tali di kayu atap rumah,” berdasarkan informasi dari warga lanjutnya, bahwa korban sejak kemarin tidak menampakan diri. Pada saat waktu berbuka puasa, korban juga sudah tidak berkumpul bersama-sama dengan keluarganya.“Awal yang menemukan itu keponakan korban, tujuaanya itu mau mencari papan, tiba-tiba ya itu menemukan korban dalam keadaan gantung diri dan kondisinya sudah tidak bernyawa. Disitu juga ditemukan tangga, yang kemungkinan besar dipergunakan korban untuk melakukan aksinya,” Kadugede melakukan olah tempat kejadian perkara, Nana Suryana 35, korban meninggal dunia, akibat gantung diri di dalam kandang ayam milik Sumiah, di Desa Bayuning Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. AndryWarga Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya, Ero 43 yang tak lain keponakan korban menuturkan, bahwa sebelumnya korban pernah pergi ke Bandung. Saat kembali ke Kuningan kerap-kali terlihat melamun, dan sejak kemarin tidak ada kabar.“Nah saat itu ada yang mau cari tangga tapi tidak ketemu, namun keluarga lain yang hendak mengambil papan diatap rumah tiba-tiba kaget melihat mayat korban dalam kondisi ya gitu, padahal tidak ada persoalan masalah keluarga apapun,” Kapolsek Kadugede AKP Abdul Majid melalui Kanit Reskrim Aiptu Agus Sudrajat menerangkan, bahwa korban meninggal diduga akibat gantung diri didalam kandang ayam milik Sumiah, warga Desa Bayuning Kecamatan Kadugede.“Korban pertama kali ditemukan dalam keadaan tergeletak, dan hidung serta mata mengeluarkan darah, sewaktu akan memberi makan ayam. Secepatnya Ibu Sumiah melaporkan kejadian itu ke tetangga dan Polsek Kadugede,” diadakan olah TKP dari Tim Inafis Polres Kuningan lanjutnya, hasil sementara bahwa korban diduga meninggal akibat gantung diri menggunakan tambang plastik sekitar 1 meter, diikatkan pada palang atas kandang ayam dengan tinggi 2 meter. Kemudian korban jatuh akibat putus tambang yang diikatkan pada palang atas kandang ayam, dikarenakan tambang tersebut tidak mampu menahan berat badan korban sekitar 87 Puskesmas Kadugede dr H Agah Nugraha dalam keterangan medisnya menyampaikan, bahwa korban diduga meninggal dunia akibat gantung diri dengan jeratan tambang.“Sehingga mengakibatkan mulut, mata, hidung, dan luka di bagian kepala atas akibat benturan ke pinggir tembok selokan, setelah tambang yang digunakan untuk gantung diri putus. Korban mengeluarkan darah, korban juga mengeluarkan feses serta sperma,” pungkasnya. *Editor Tomi Indra Priyanto - Kasus bunuh diri terjadi di sebuah perumahan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 4/3/2021. Kasus ini pun menghebongkan masyarakat yang tinggal di sekitaran lokasi tersebut. Sedangkan korban merupakan seorang mahasiswa berinisial DJA dan berusia 26 tahun. DJA nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Kejadian yang menghebohkan itu berlangsung di sebuah perumahan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 4/3/2021. Baca juga Pria Gantung Diri di Bontang, Rajin Beribadah dan Mengaku Sering Dapat Bisikan Gaib Menurut informasi yang dihimpun korban ditemukan di salah satu kamar di rumah korban. Korban pertama kali diketahui oleh ibu korban waktu sekitar jam 8 pagi. Selang beberapa waktu ibu korban, Nuryanti, terkejut dan mengabarkan kepada suaminya. Seorang warga, Yono 60, membenarkan ada yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. "Iya, katanya gantung diri," ujarnya. Mengenai penyebab korban meninggal sebelum minta menikah, Yono mengatakan, soal kabar itu belum bisa memastikan sebab akibatnya. Namun kabar beredar demikian dan sekarang lokasi rumah duka masih banyak dikunjungi orang yang bertakziah. "Kalau penyebab kematian apalagi informasi korban minta nikah itu enggak tahu persis. Cuma sekarang, di rumah korban masing berlangsung melakukan kifayah," ujarnya. Baca juga Pria 28 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri setelah Culik dan Bunuh Keponakan Istri Siri Babinsa kelurahan setempat, yakni Serma Aceng Johar mengatakan bahwa kejadian ini murni bukan kekerasan. Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai KUNINGAN - Pihak Polres Kuningan menelusuri aksi gantung diri yang dilakukan santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Putra di Desa Gresik, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, bernisial OV 16. Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Danu Raditya Atmaja, kepada wartawan, Sabtu 5/6/2021, mengatakan kronologi penemuan santri itu. Pada pukul WIB, seorang santri melihat temannya itu naik ke lantai tiga masjid ponpes tersebut. "Teman santrinya saat usai salat Asar penasaran dengan korban tersebut. Sebab mulai sekitar jam WIB hingga sore tadi, korban belum terlihat turun kembali," kata Danu. Kemudian saksi, yakni Nuriman, naik keatas lantai tiga masjid tersebut. Dia melihat korban berdiri menghadap ke arah selatan. "Kemudian saksi menghampiri dan terlihat korban terlilit seutas tali di lehernya dan tergantung di atas besi huruf "H" tulisan Al Ikhlas," ucap Danu. Dari kejadian itu, Danu mengatakan, saksi langsung melapor kejadian tersebut kepada pengasuh pondok pesantren. "Korban dapat terselamatkan lalu dibawa oleh pihak pengasuh ke Rumah Sakit Mitra Husada sebagai upaya pertolongan pertama. Setelah diperiksa oleh pihak medis dari rumah dan petugas Unit Inafis Polres Kuningan, korban sudah meninggal dunia," ucap Danu. Pada jasad korban ditemukan luka lebam pada leher akibat tali yang menjerat. "Korban murni gantung diri dan hasil pemeriksaan tadi, tidak di temukan tanda-tanda atau luka kekerasan pada tubuh korban," katanya. Danu mengatakan, jenazah lalu dibawa oleh pihak keluarga. "Korban sudah dilakukan penyerahan kepada pihak keluarga disaksi pemerintah desa korban tersebut," ucapnya. Menyinggung identitas korban diketahui bernama Oky Viardi Saputra 16 warga Desa Gresik, Kecamatan Ciawigebang Kuningan Jawa Barat. Kapolsek Ciawigebang, Kompol Yayat Hidayat, saat di konfirmasi mengatakan, berdasar data salah seorang pangasuh di ponpes tersebut, OV meninggal dunia karena murni bunuh diri. *

kuningan mas gantung diri